Universitas
Islam Malang

Universitas
Islam Malang

DOKTER FK BERIKAN WORKSHOP MOLECULER DI MALAYSIA

Universitas Islam Malang (Unisma) saat ini lagi gencar-gencarnya merealisasikan program internasionalisasi. Maka kegiatan akademis mahasiswa maupun dosen sedang digalakan semua. Termasuk permintaan menjadi narasumber di Malaysia. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Laboratorium Pusat Riset Kedokteran (LPRK) Unisma, Rio Risandiansyah S.Ked.,MP.,P.hD, bahwa dari pihak Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) memintanya untuk memberi workshop yang memaparkan mengenai Molecular Modeling Simulation Using Autodok Vina A Beginner Guide.

“Saya di Malaysia mengajarkan menggunakan Autodock Vina untuk melakukan simulasi perlekatan antar molekul atau yang disebut Molekular Docking” ungkap Rio Risandiansyah (7/2).

FK Unisma memang sengaja mengirim Rio beserta dua mahasiswanya ke UKM guna memberikan workshop dan research attachment. Kedua mahasiswa tersebut adalah Arief Maoelana Rachman dan Rhivaldhy Fahim. Mereka akan tinggal di Malaysia selama 6 minggu.

Fakultas Kedokteran Unisma sendiri sengaja memilih Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) sebagai mitra penelitian lantaran UKM sendiri saat ini menempati rangking 250 perguruan tinggi terkemuka di dunia. Serta UKM merupakan perguruan tinggi negeri dalam deretan universitas palingternama di Malaysia.

Menurut Dekan FK Unisma, dr Rahma Triliana Mkes PhD, “Melalui program ini FK Unisma sendiri dapat belajar banyak mengenai penelitian dan pangabdian masyarakat,” urainya.

Mahasiswa FK Unisma rencananya akan meneliti Drugs Discovery, yakni obat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program ini merupakan tahap awal untuk membuka pintu meneruskan program pendidikan Kedokteran Strata 2 dan 3 di luar negeri.Selain itu, berkaitan pula dalam upaya saintifikasi jamu, yang merupakan andalan Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Islam Unisma.

Ini lantaran obat herbal seringkali mengandung molekul yang cara kerjanya dapat diprediksi menggunakan molekular docking. Hingga dapat meminimalkan efek samping lebih tinggi dari pada penggunaan obat biasa.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts