Universitas
Islam Malang

Universitas
Islam Malang

Tutorial Cokelat Topeng Malangan Hantarkan Tim Unisma Lolos KBMI Kemendikbud

Tim mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) lolos seleksi proposal Kegiatan Bisnis Manajemen Mahasiswa Indonesia (KBMI). Program prestisius ini diselenggarakan oleh Kemdikbud RI yang diikuti hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Hebatnya, tim dari kampus kebanggaan NU ini berhasil meloloskan dua tim sekaligus, salah satunya mengangkat tema Cokelat Raut Topeng Malangan.

Menurut dosen pembimbing tim KBMI, Cokelat Raut Topeng Malangan, Dr. Surya Sari Faradiba,S.Si MPd, terpuruknya ekonomi lantaran pandemi Covid-19 membuat sebagian masyarakat kehilangan pekerjaan. Ia pun sebagai dosen merasakan kegalauan para mahasiswa yang baru memulai usaha mereka. Awalnya para mahasiswa ini memproduksi  makanan berbahan cokelat dengan bentuk topeng malangan.

“Tim mahasiswa ini pada mulanya memasarkan  cokelatnya di tempat-tempat wisata untuk oleh-oleh khas Malang. Namun, selama pandemi tempat wisata tutup, sehingga pendapatan mereka turun drastis. Untuk  bertahan, maka tim KBMI Cokelat Raut melakukan inovasi dengan mengadakan Wisata Edukasi Kreatif Virtual,” ungkapnya.

Dosen Matematika Unisma ini kemudian melanjutkan, Wisata Edukasi Kreatif Virtual ini bisa diikuti langsung oleh masyarakat, khususnya para pelajar. Dimana dalam setiap proses produksi coklat raut, disiarkan secara langsung (live). Sehingga para peserta dapat mengikuti dan melakukan setiap tahap produksinya di rumah masing-masing.

Ditambahkan Ketua Tim KBMI, Nurul Maghfiroh bahwa bisnis Cokelat Malangan yang digeluti sebenarnya berdiri sejak Februari 2019. Namun karena terdampak pandemi dengan ditutupnya seluruh tempat wisata, produk coklat ini nyaris tak laku. Mereka pun akhirnya membuat terobosan tutorial cara membuat coklat topeng Malangan.

“Tutorial membuat coklat ini sengaja kami khususkan untuk anak SD dan SMP, untuk mengisi waktu luang mereka, dengan belajar cara membuat coklat. Termasuk dalam video tersebut sengaja kami sisipan edukasi budaya mengenai sejarah topeng Malangan,” tutupnya.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts