Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442 H. Dilaksanakan di Masjid Ainul Yaqin Unisma, setelah Salat Dzuhur berjamaah, Sabtu (20/3).
Acara Isra Mi’raj menjadi lebih bermakna dengan pembacaan Salawat Maulid Diba’ untuk mengawali acara. Salawat Maulid Diba’ dibacakan oleh para santri Pondok Pesantren Ainul Yaqin Unisma. Pembacaan salawat ini sudah menjadi agenda rutin Unisma setiap Sabtu pada Minggu ketiga.
Kegiatan Isra Mi’raj dihadiri oleh Rektor Unisma, para wakil rektor, pembina dan pengawas yayasan Unisma. Sedangkan tausiyah Isra Mi’raj disampaikan oleh Muhammad Zainul Fadli, M.Kes selaku Direktur Masjid dan Pesantren Ainul Yaqin Unisma.
Tema yang diangkat Unisma dalam Isra Mi’raj tahun ini yakni I’tibar dan ‘Ibrah Isra Mi’raj untuk menguatkan iman, imun dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW”.
Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si mengatakan Isra Mi’raj merupakan satu momentum yang penuh uswah , teladan dan pendidikan. Dari peristiwa isra mi’raj Rasulullah menjadi contoh sekaligus memberikan pendidikan kepada ummat manusia dengan banyak makna.
Salah satunya makna ketawaduan. Itu dicontohkan oleh Nabi Muhammad saat silaturrahim ke nabi-nabi sebelumnya di langit pertama hingga keenam. “Maka ketawaduan itu mengajarkan kita betapa pentingnya menghormati dan memuliakan orang yang lebih tua. Seperti yang dicontohkan Rasulullah saat mi’raj,” ucapnya.
