Sebagai salah satu implementasi hasil riset dosen FMIPA Unisma Dr. Nour Athiroh, S.Si.,M.Kes merealisasikan kerja sama dengan RSI Unisma. “Kombinasi Herbal Benalu sebagai Sediaan Produk Fitofarmaka Suatu Kandidat Alternatif Obat Antihipertensi Alami Tradisional Indonesia (PTUPT 2019)” menjadi topik yang diangkat dalam FGD itu.
Dr. Nour Athiroh,M.Kes, ketua tim proyek, menjelaskan terobosan baru dunia biomedik, yakni herbal anti hipertensi dari benalu teh dan benalu mangga. Dalam riset ini, Dr. Athiroh dibantu dua rekannya, yakni Yudi Purnomo,S.Si., M.Kes dan Nurul Jadid Mubarakti,S.Si.,M.Si serta lima mahasiswanya.
Penelitian ini meraih dana dari Kemenristekdikti tahun 2019 SKIM PTUPT (Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi) dan Riset ini didanai selama tiga tahun.
“Ini masih tahap awal riset. Tapi sudah di uji cobakan di tikus wistar dan berhasil menurunkan tensinya. Selain itu, uji toksisitasnya sudah aman. Ini terbukti dari fungsi jantung, hati, dan ginjal” ujarnya.
Penelitian yang dijadwalkan selesai 2022 itu, harapannya bisa jadi alternatif obat di dunia medis. “Ini masih di uji cobakan di tilaıs. Kemudian masih harus uji subkronik 90 hari dan uji insiliko soal keterkaitan zat aktif dengan pola hiperternsi. Baru setelah itu bisa untuk obat manusia” jelasnya.
Direktur RSI Unisma dr. Tri Wahyu Sarwiata, M.Kes merespons positif temuan dari dosen FMIPA Unisma. “Nanti setelah semua uji selesai dan jamunya sudah bisa tersertifikasi dan terdaftar di Kemenkes, mungkin bisa sebagai advice resep” tutupnya.
