Universitas
Islam Malang

Universitas
Islam Malang

TINGKATKAN LITERASI MASYARAKAT, PERPUSNAS TANDATANGANI MOU DENGAN UNISMA

Perpustakaan Nasional RI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Malang dan Universitas Islam Malang (Unisma) menyelenggarakan kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat.

Mengusung tema ‘Inovasi dan Kreativitas Pustakawan dalam Penguatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju’, kegiatan berdi Unisma, Senin (28/12).

Dalam pelaksanaan tersebut, dilakukan pula Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan juga penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (MoU) Perpustakaan Nasional RI dengan Universitas Islam Malang (UNISMA).

Turut hadir sebagai pemateri, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammmad Syarif Bando, Wali Kota Malang, Sutiaji, Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi, dan pegiat literasi, Djoko Saryono.

“Literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang. Dimana kami telah mengkaji ada empat tingkatan indeks literasi,” terang Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammmad Syarif Bando.

Empat tingkatan itu, tambahnya, antara lain kemampuan mengumpulkan sumber bahan bacaan, kemampuan memahami apa yang tersirat dari yang tersurat.

Kemudian, kemampuan mengemukakan ide atau gagasan baru, teori baru, dan kreativitas, serta inovasi baru. Terakhir, adalah kemampuan menciptakan barang atau jasa bermutu yang bisa dipakai dalam kompetisi global.

“Artinya, semua ilmu di perpustakaan, di kampus, harus dipastikan sampai kepada masyarakat yang termarginalkan. Cara pandang kita terhadap perpustakaan bukan lagi deretan buku-buku, melainkan bagaimana ilmu yang ada disana dikorelasikan dengan semua orang kompeten,” terangnya.

Sementara itu, Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si, meyakini dengan adanya kerja sama atau sinergi dalam gerakan literasi, akan memicu munculnya SDM yang unggul.

“Kami suguhkan dan kami dedikasikan, Perpustakaan Unisma telah bersolek memberikan satu media yang sangat menyenangkan karena bermodel eduwisata. Niat kami, Perpustakaan Unisma menjadi jantung perkembangan universitas ini. Oleh karena itu, Unisma siap berdampingan dengan siapapun untuk memajukan Indonesia melalui sumber daya unggul yang berdaya saing,” papar Rektor Unisma.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang bergabung via zoom, menjelaskan bahwa referensi terhadap literasi menjadi bagian yang sangat penting.

“Saya rasa tepat dilaksanakan di Unisma dan turut dihadiri Wali Kota Malang, ini sangat tepat. Karena seperti yang kita tahu, lebih dari 100 negara mengirimkan mahasiswanya ke Kota Malang. Jadi, bagaimana sebenarnya literasi global, bisa didapatkan di Kota Malang,” kata Gubernur Jawa Timur.

 

Perpustakaan Nasional RI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Malang dan Universitas Islam Malang (Unisma) menyelenggarakan kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat.

Mengusung tema ‘Inovasi dan Kreativitas Pustakawan dalam Penguatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju’, kegiatan berdi Unisma, Senin (28/12).

Dalam pelaksanaan tersebut, dilakukan pula Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan juga penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (MoU) Perpustakaan Nasional RI dengan Universitas Islam Malang (UNISMA).

Turut hadir sebagai pemateri, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammmad Syarif Bando, Wali Kota Malang, Sutiaji, Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi, dan pegiat literasi, Djoko Saryono.

“Literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang. Dimana kami telah mengkaji ada empat tingkatan indeks literasi,” terang Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammmad Syarif Bando.

Empat tingkatan itu, tambahnya, antara lain kemampuan mengumpulkan sumber bahan bacaan, kemampuan memahami apa yang tersirat dari yang tersurat.

Kemudian, kemampuan mengemukakan ide atau gagasan baru, teori baru, dan kreativitas, serta inovasi baru. Terakhir, adalah kemampuan menciptakan barang atau jasa bermutu yang bisa dipakai dalam kompetisi global.

“Artinya, semua ilmu di perpustakaan, di kampus, harus dipastikan sampai kepada masyarakat yang termarginalkan. Cara pandang kita terhadap perpustakaan bukan lagi deretan buku-buku, melainkan bagaimana ilmu yang ada disana dikorelasikan dengan semua orang kompeten,” terangnya.

Sementara itu, Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si, meyakini dengan adanya kerja sama atau sinergi dalam gerakan literasi, akan memicu munculnya SDM yang unggul.

“Kami suguhkan dan kami dedikasikan, Perpustakaan Unisma telah bersolek memberikan satu media yang sangat menyenangkan karena bermodel eduwisata. Niat kami, Perpustakaan Unisma menjadi jantung perkembangan universitas ini. Oleh karena itu, Unisma siap berdampingan dengan siapapun untuk memajukan Indonesia melalui sumber daya unggul yang berdaya saing,” papar Rektor Unisma.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang bergabung via zoom, menjelaskan bahwa referensi terhadap literasi menjadi bagian yang sangat penting.

“Saya rasa tepat dilaksanakan di Unisma dan turut dihadiri Wali Kota Malang, ini sangat tepat. Karena seperti yang kita tahu, lebih dari 100 negara mengirimkan mahasiswanya ke Kota Malang. Jadi, bagaimana sebenarnya literasi global, bisa didapatkan di Kota Malang,” kata Gubernur Jawa Timur.

 

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts