Universitas
Islam Malang

Universitas
Islam Malang

Unisma Jalin Kerjasama Dengan Monash University Australia

Unisma mulai mengepakkan sayap kerja sama dengan perguruan tinggi di Australia. Agenda kunjungan kali ini cukup padat. Diawali kunjungan ke  Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan La Trobe University di Melbourne. Hari kedua, delapan delegasi Unisma menjajaki Monash University dan Minaret College.  Kunjungan tersebut memberi inspirasi bagi pimpinan untuk mengembangkan Unisma dengan mengadaptasi perguruan tinggi di luar negeri, sehingga program dapat terealisasi secara bertahap.

“Kami banyak mendapat inspirasi setelah kunjungan di Monash University, ke depan akan dilakukan kolaborasi riset mulai dari tulisan jurnal internasional, penulisan buku bersama, summer program sekaligus konferensi internasional yang akan disiapkan dalam waktu dekat,” ujar Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi, kemarin.

Monash University sebagai perguruan tinggi nomor satu di Australia dan nomor 20 di dunia memiliki model pembelajaran yang terintegrasi antara kurikulum, lingkungan dan laboratorium. Disana, delegasi Unisma yakni Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi, wakil rektor 1 Prof. H. Junaidi mistar M.Pd.,PhD, WR 3 Dr.H. Badat Muwakhid, M.P, Sekertaris Dewan Pembina Yayasan Unisma, Dr. H. Mochtar Data, M.Pd, ketua yayasan bidang pendidikan dan kerjasama Dr. Hj. Mudawama, ketua yayasan bidang usaha dan sarana prasarana Ir. H. M. Amarullah, dekan fakultas peternakan Dr. Ir. Hj. Inggit kenconowati M.P dan dekan fakultas pertanian Dr. Hj. Nur Hidayati, M.P mengunjungi fakultas seni, budaya dan pendidikan. Monash University memiliki kelebihan karena memiliki prodi bahasa Indonesia.

“Model penciptaan atmosfir lingkungan pendidikan kompetitif dan penataan sarpras yang ditunjang dengan kedisiplinan (etos kerja) harus diadaptasi di Unisma. Selain itu, sebelumnya sudah ada tiga dosen yang telah lulus dari Monash University mendapat beasiswa Menristekdikti,” ungkap Rektor Unisma.

Tak berhenti disana, kunjungan dilanjutkan ke Minaret College yang merupakan lembaga pendidikan islam terpadu mulai dari SD – SLTA. Memiliki misi yang sama dengan Unisma sebagai lembaga pendidikan yang mampu mengajarkan islam damai dan toleran berdasarkan iptek, membuka kesempatan luas bagi mahasiswa Unisma melakukan praktek kerja lapangan.

“Unisma siap untuk mengirimkan lulusan mahasiswa menjadi guru disana. Setelah melihat perguruan tinggi di luar negeri, maka akan memberi manfaat jelas pimpinan untuk memaksimalkan 73 hektar lahan yang dimiliki Unisma,” imbuh Prof. Maskuri.

Kunjungan yang berlangsung dari 24 hingga 30 Juli mendatang memberikan pengalaman nyata kepada pimpinan mulai dari yayasan, rektorat, dan dekanat dengan mengubah mindset pengembangan perguruan tinggi. Tercatat, melalui program internasionalisasi, Unisma telah bekerjasama dengan 14 perguruan tinggi luar negeri yakni Uzbekistan, Aljazair, Brunei, Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Arab Saudi, Jerman, Inggris, Mesir, Libya, China, dan Jepang.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts