Serukan Islam damai, harmoni, dan toleran, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si mengajak 4.568 mahasiswa baru untuk jadi pelopor perdamaian dunia. Mahasiswa baru harus mengambil peran untuk menghalau isi rasisme dan radikalisme yang belakangan sempat menimbulkan perpecahan di masyarakat Indonesia.
“Kampus kita adalah kampus Multikultural, kampus yang mengibarkan Islam rahmatan lil alamin. Berbagai macam fenomena yang sudah terlanjur terjadi, kita harus berada di dalamnya untuk memberikan solusi,” pungkas Prof. Maskuri kepada para mahasiswa baru dalam pembukaan Orientasi Kehidupan Kampus bagi mahasiswa baru (Oshika Maba) di Lapangan depan Unisma, Minggu (1/8).
Prof. Maskuri juga menambahkan mahasiswa baru Unisma sebagai generasi muda harapan bangsa harus siap menjadi pelopor kemajuan beritegritas. Yakni melalui penguatan literasi, baik itu literasi keilmuan, literasi budaya maupun literasi teknologi. Sejumlah poin tersebut wajib dimiliki oleh mahasiswa baru untuk menghadapi tantangan globalisasi.
“Di era globalisasi seperti sekarang ini, masyarakat dunia jadi terbuka tanpa sekat. Dampaknya masyarakat jadi lebih kritis dan rasional. Namun jika itu tidak dibekali dengan budaya literasi, maka akan mudah terjerumus pada budaya materialistis, hedonis, dan kompetisi tidak sehat,” ujarnya.
Oshika Maba tahun 2019, jumlah maba Unisma meningkat sebanyak 15 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Di antara ribuan mahasiswa baru tersebut, juga terdapat 43 mahasiswa asing dari 15 negara berbeda yakni Amerika Serikat, Belgia, Tajikistan, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Mesir, Palestina, Sudan, Yaman, Suriah, Â Kongo, Gambia, Brunei Darussalam serta Timor Leste.