Mela Nurvita Rahma alumni Universitas Islam Malang (Unisma) telah yang telah melakukan riset dan inovasi dengan olahan kedelai. Kedelai menjadi fokus utama dalam riset ini, karena merupakan jenis kacang yang paling populer di Indonesia.
Melalui risetnya diketahui bahwa kedelai atau glycine max memiliki potensi nutrisi yang kaya untuk bahan perawatan tubuh alami. Hanya saja di Indonesia belum banyak dikembangkan.
Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi menjelaskan. Mela Nurvita Rahma adalah salah satu alumni mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) tahun 2018. Dia pernah memperoleh dukungan sponsorship untuk didelegasikan ke Korea Selatan.
Mela Nurvita Rahma juga menjelaskan latarbelakang risetnya. Berawal dari meningkatnya populasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sesuai data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dan data ini semakin meningkat hampir tiap tahun hingga 2021.
“Salah satu yang menjadi konsentrasi saya adalah adanya tren skincare saat ini. Banyak perempuan yang mengesampingkan penggunaan bahan yang ada di dalam produk. Terutama ibu hamil dan menyusui. Sehingga meningkatkan risiko pengaruh terhadap janin saat di kandungan,” lanjutnya.
Rencana paling dekat, Mela akan mengadakan program tahunan Braincare. Untuk peningkatan kemampuan penanganan anak berkebutuhan khusus di dunia pendidikan maupun umum. Harapannya anak berkebutuhan khusus memperoleh ruang dan waktu yang sama seperti anak-anak lainnya. Karena mereka punya potensi yang luar biasa apabila ditangani dengan tepat.
Semua itu dimulai dari kesadaran nutrisi yang dibutuhkan. Apalagi di Malang Raya sendiri kedelai juga banyak dibudidayakan. Saat ini, kedelai juga sudah dikembangkan menjadi berbagai inovasi produk. Mulai dari produk spa, produk diet dan sekarang merambah ke produk kecantikan yang berbahan alami dan aman untuk kedepannya. “Termasuk upaya mengurangi risiko dampak kelahiran aspektrum autisme,” pungkasnya.
