Universitas
Islam Malang

Universitas
Islam Malang

CIVITAS AKADEMIKA UNISMA TANDATANGANI PERNYATAAN SIKAP

Universitas Islam Malang mendeklarasikan kebangsaan bertema mempertahankan ideologi Pancasila dan Bentuk Negara Republik Indonesia. Deklarasi ditandai dengan penandatanganan oleh 12.819 civitas akademika universitas Islam Malang, diatas kain sepanjang 100 meter, Rabu (6/9/17). Penandatanganan itu juga tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Rektor Unisma Professor Maskuri Bakri mengatakan, sebanyak 12.819 tanda tangan terkumpul atas deklarasi itu. Bukan saja dari kalangan mahasiswa, tapi dosen dan karyawan Unisma juga dilibatkan.

“Dan ini dapat penghargaan karena pertama kalinya tentang membela ideologi Pancasila dan bentuk negara RI,” ungkap Rektor Unisma. Dengan adanya deklarasi ini, ia berharap para mahasiswa dan civitas akademik dapat mencintai Tanah Air. Dalam hal ini juga mengupayakan mempertahankan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. “Sebab, bagaimananpun juga mereka bagian yang dilahirkan di NKRI ini,” tambahnya.

Agar rasa dan sikap ini terus berlanjut, Rektor Unisma mencoba terus membangun pembiasaan cinta Tanah Air. Salah satunya memasukkan unsur pendidikan bela negara maupun kewarganegaraan dalam banyak kegiatan. Hal ini serupa dengan kebiasaan keagamaan yang terus dilakukan pihaknya agar dapat menciptakan suasana sejuk di kampus. Dan semoga kita tetap bisa melanjutkan cita-cita para kyai dan ulama yang juga ikut mendirikan Unisma agar negara tetap aman dan makmur. Tetap bersatu padu di tengah perbedaan,” harapnya.

Kegiatan ini sekaligus penutupan oshika Maba 2017. Semakin berkesan karena dihadiri Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji serta Wakil Gubernur Jawa timur Saifullah Yusuf. Dalam kesempatan yang sama Gus Ipul menyampaikan bahwa Para mahasiswa diharapkan tidak hanya tekun belajar tapi juga aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan lainnya.

Hal ini dilakukan karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi. “Adik-adik semua adalah orang yang beruntung bisa kuliah, calon pemimpin masa depan, jadi harus memanfaatkan waktu kuliah dengan sebaik-baiknya,” pesannya. Gus Ipul mengatakan, tidak semua lulusan SMA bisa melanjutkan perguruan tinggi.Hanya sekitar 31 persen lulusan SMK/SMA di tingkat nasional yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Sementara di Jatim, hanya sekitar 35 sampai 40 persen orang dapat melakukannya.

“Untuk itu, saya mengajak para mahasiswa untuk mensyukuri nikmat bisa melanjutkan pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi,” tegasnya. Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga berbagi kunci sukses dalam kehidupan melalui doa, ibadah, ilmu dan tawakal atau disingkat “DUIT”. Doa di sini sangat penting di mana setiap melakukan aktivitas harus selalu diiringi dengan doa. Usaha berarti dalam mencapai sesuatu harus melakukannya semaksimal mungkin.

Sementara ilmu dimaksudkan agar selalu dibekali dengan ilmu, karena dengannya akan lebih bermanfaat. “Yang terakhir adalah tawakal, di mana setelah melakukan usaha dan berdoa dengan maksimal, kita harus menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT,” tambahnya.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts