(06/03) Focus Group Discussion: Kebijakan Kampus Merdeka oleh Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Forum Rektor PTNU (FRPTNU) di laksanakan di gedung Abu Bakar As Shidiq lt. 4 Universitas Islam Malang
Turut hadir dan menjadi narasumber dalam acara FGD tersebut diantaranya Wakil Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Dr. Sofiyan Anif, M.Si, Koordinator LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA, Rektor ITS Surabaya Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng dan Rektor UGM Yogyakarta Prof. Ir. Panut Mulyono, M, Eny., D.Eng.,IPU, Asean Eng.
Wakil Ketua FRI, Prof. Sofiyan menyampaikan bahwa, kampus merdeka itu sebenarnya pemberian kewenangan dari pemerintah kepada kampus lebih luas dalam rangka untuk memproses mahasiswa dengan cara yang lebih menonjol kebebasan.
“contohnya ketika mahasiswa mengambil mata kuliah, agar mahasiswa tidak terpaku dengan kebijakan internal kampus, mahasiswa di perbolehkan mengambil mata kuliah di luar perguruan tingginya dan harus di antisipasi dengan pergantian kurikulum. Bisa saja dari Unisma pindah ke UM, UB” terangnya.
Lebih lanjut, Prof Sofiyan juga menyampaikan dalam kampus merdeka, Dosen pun juga harus merdeka jika selama ini dosen dalam kurikulumnya harus 100% mengajar didalam kelas, maka kedepannya memang tidak.
“Artinya dosen bisa memanfaatkan 25% kuliah, 25% mengajar dan 50% magang diluar, bisa disesuaikan dengan bidangnya” tambahnya
Peserta dalam FGD ini adalah Para Rektor dari berbagai kampus di Indonesia.
Hasil dari FGD ini nantinya akan dijadikan bahan diskusi saat bertemu dengan Mendikbud RI Nadim Makarim pada bulan April mendatang.