Universitas
Islam Malang

Upacara HUT ke-79 Republik Indonesia, Momentum Bawa Unisma Terbang Melesat

Peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia menjadi momentum bagi Universitas Islam Malang (Unisma Malang) untuk semakin terbang melesat. Semangat kemerdekaan bangsa ini harus mampu diwujudkan oleh generasi bangsa. Termasuk civitas akademika Unisma.

Hal itu disampaikan Rektor Unisma, Prof. Drs. Junaidi, M.Pd., Ph.D usai upacara HUT Kemerdekaan ke-79 RI, Sabtu (17/8). Untuk membuat Unisma semakin terbang tinggi, kata dia, dengan cara meningkatkan kualitas dan  kuantitas kinerja civitas akademika berdasarkan Trilogi Unisma yakni kerukunan, keikhlasan dan kejujuran.

“Hari kemerdekaan ini menjadi momentum bagi kita untuk melejitkan setiap komponen. Caranya dengan meningkatkan kinerja tri drama perguruan tinggi untuk mengantarkan Unisma menjadi World Class University,” katanya.

Tema nasional HUT RI kali ini adalah Nusantara Indonesia Maju. Prof Junaidi mengungkapkan, tema tersebut sesuai dengan kondisi Unisma saat ini. Dengan pimpinan baru Unisma siap menggapai kemajuan. Mulai dari rektorat, dekanat sampai tataran program studi.

“Unisma saat ini juga siap terbang melesat menggapai kemajuan dengan kepemimpinan yang baru. Terbang tinggi untuk menjadi perguruan tinggi kelas dunia,” ucapnya penuh optimis.

Suara menggema terdengar di sela upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Unisma. “Unisma… Terbang Melesat… Unisma… Terbang Melesat… Unisma… Dari NU untuk Indonesia dan Peradaban Dunia,” demikian yel-yel baru Unisma. Rektor sebagai pembina upacara berseru dengan suara lantang, lalu dijawab serentak oleh seluruh peserta upacara.

“Di momentum kemerdekaan ini kami juga mengenalkan yel-yel baru. Harapannya untuk memberikan semangat pada seluruh civitas akademika, agar Unisma benar-benar berkontribusi untuk Indonesia dan dunia,” tuturnya.

Demikian juga di bidang penelitian. Unisma akan peningkatan kualitas maupun kuantitas. Para dosen didorong untuk lebih giat melakukan penelitian. Serta menggenjot publikasi ilmiah di jurnal internasionalisasi bereputasi. “Kami anggarkan dana untuk publikasi sebesar 5 miliar dalam satu tahun anggaran,” ucap rektor.

 

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn