Universitas Islam Malang (Unisma) terus berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan yang luas serta akhlakul karimah. Sebagai kampus kebanggaan Nahdlatul Ulama (NU), Unisma membekali mahasiswanya dengan nilai-nilai Islam Ahlussunah wal Jamaah yang menjadi ciri khas lulusan mereka.
Wakil Rektor 1 Unisma, dr. Erna Sulistyowati, M.Kes., Ph.D, menegaskan bahwa lulusan Unisma memiliki karakter kuat yang membedakan mereka dari lulusan perguruan tinggi lainnya. “Mahasiswa Unisma berakhlakul karimah berlandaskan Islam ahlussunah wal jamaah. Dan ini menjadi karakteristik lulusan kami. Yang membedakan dengan lulusan perguruan tinggi lainnya,” ungkapnya.
Hari ini, Sabtu (22/2), Unisma menggelar wisuda periode ke-75 dengan mengukuhkan 422 lulusan. Di antara mereka, terdapat dua wisudawan dari luar negeri, yaitu dari Arab Saudi dan Timor Leste.
Wakil Rektor 1 menuturkan, seluruh lulusan telah dibekali dengan kompetensi yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Mereka telah melewati proses pendidikan berkualitas yang menjadikan mereka unggul dan berintegritas. “Kami juga bekali lulusan dengan nilai-nilai kebangsaan yang kuat. Berdaya saing baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.
Selain itu, mahasiswa Unisma mendapatkan berbagai pelatihan tambahan untuk meningkatkan keterampilan mereka, termasuk sertifikasi Microsoft serta penguasaan bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan Mandarin. Mereka juga dibimbing dalam melakukan penelitian, publikasi ilmiah, serta memiliki keterampilan di bidang kewirausahaan. “Keterampilan dan kompetensi itulah yang kami berikan pada mahasiswa sehingga nanti mereka siap menghadapi tantangan global,” tambahnya.
Kisah Sukses Wisudawan Terbaik 75 Unisma Malang
Su’da Huwayda, S.Pd., yang menjadi lulusan terbaik tingkat universitas pada wisuda ke-75, mengungkapkan rasa bangganya menjadi bagian dari Unisma. Menurutnya, kampus ini telah memberikan pendidikan terbaik yang tidak hanya mencakup ilmu umum, tetapi juga nilai-nilai keislaman. “Selain pendidikan umum, kami juga mendapat pendidikan yang sarat akan nilai-nilai keislaman,” katanya.
Peraih IPK 3,97 ini juga membagikan kiat suksesnya dalam menyelesaikan studi dengan hasil terbaik. Ia menekankan pentingnya memiliki target, fokus pada impian, serta menjalani proses dengan disiplin dan tanggung jawab. “Karena mustahil mencapai keberhasilan dengan santai-santai saja. Tanpa punya target yang pasti,” ujarnya.
Selain kuliah, Su’da juga aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan di luar akademik. Menurutnya, keterlibatan dalam organisasi sangat penting untuk mengasah kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan interaksi sosial. “Tentu kita harus punya strategi, manajemen waktu dan menerapkan skala prioritas,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh Fitria Cahyani, S.P., yang menjadi lulusan terbaik kedua. Ia mengaku bersyukur menjadi bagian dari Unisma, terutama karena kampus ini memberikan pemahaman agama yang lebih mendalam. “Di Unisma kami belajar banyak tentang ajaran agama Islam. Saya yang awalnya tidak begitu memahami agama, menjadi semakin lebih mengerti. Dan menjadi termotivasi dengan kegiatan keagamaan karena lingkungan kampus ini yang kental dengan keislaman,” ungkapnya.
Sementara itu, lulusan terbaik ketiga, Mochammad Dwi Oktavian, S.Pd., yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), mengaku mendapatkan pengalaman akademik yang sangat mendukung, khususnya dalam bidang pengajaran. Ia juga memiliki kesan mendalam terhadap dosen pembimbing skripsinya. “Saya juga memiliki kesan terbaik, ketika bimbingan skripsi. Pembimbing saya sangat supportif dan mendukung proses penelitian dan penulisan skripsi saya,” tuturnya.
Sebagai harapan ke depan, Dwi Oktavian ingin melihat Unisma terus berkembang, baik dari segi kualitas maupun kuantitas program akademik. Ia menilai bahwa penambahan program studi akan semakin memperkuat posisi Unisma dalam menjawab kebutuhan dunia pendidikan yang semakin kompleks. “Rencana saya setelah lulus ingin mempunyai pekerjaan yang sesuai passion saya dan juga mengutamakan pekerjaan yang kreatif,” pungkasnya.