Universitas
Islam Malang

Universitas
Islam Malang

FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMA ANTISIPASI KOMERSIALISASI PASIEN

Pada awalnya munculnya profesi dokter merupakan tindaklanjut tergeraknya jiwa menolong untuk sesama. Namun akhir-akhir ini, jiwa yang seharusnya melekat pada profesi mulia ini seakan luntur, hubungan dokter pasien yang seharusnya berdasar saling menolong justru menjadi transaksional, dimana keuntungan semata yang dikejar oleh sang dokter. Tapi hal yang demikian tersebut diantisipasi oleh FK Unisma, dengan menanamkam karakter jiwa penolong, lulusan dari fakultas ini diharapkan lebih mengedepankan jiwa sosialnya.

Jaminan bahwa dokter-dokter lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang (Unisma) untuk lebih memprioritaskan kesembuhan pasien sangat ditekankan, bahkan menjadi sumpah profesi dokter yang akan lulus. Hal tersebut disampaikan Dekan FK Unisma, dr.Hardadi Airlangga,Sp PD, disela-selah acara baiat dokter muslim dan dokter muslim mudah,kemarin ( 03/16)

Dalam Bai`at ini mereka diambil sumpahnya sebelum menjadi dokter di tengah masyarakat. Dokter Muda Muslim merupakan mahasiswa yang telah menyelesaikan studi pendidikan doktor dan dinyatakan lulus untuk selanjutnya melanjutkan pendidikan profesi dokter. Sementara Dokter Muslim adalah para lulusan yang telah menempuh pndidikan profesi di berbagai rumah sakit.

Dalam bai`at tersebut mereka  diambil sumpahnya, diantaranya agar mereka benar-benar mengabdi menyelamatkan nyawa manusia tanpa membedakan suku dan agama. Menurut Hardady tantangan bagi mereka setelah mendapatkan gelar dokter akan semakin besar, terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Dalam era MEA nanti dokter dari luar negeri akan banyak masuk ke Indonesia, sedangkan masyarakat kita juga semakin pintar untuk memilih tenaga kesehatan yang berkualitas. Maka dari itu kami berpesan agar seluruh lulusan dokter dari Unisma bisa menunjukkan kualitas terbaik mereka,” pesan Hardady.

Lebih lanjut Hardadi Airlangga menjelaskan, “Penggemblengan karakter memang menjadi ciri kuat pendidikan disini. Hingga begitu lulus, para dokter ini minimal memiliki empat karakter kuat, yaitu jiwa peneliti, jiwa memimpin, jiwa da`i, dan jiwa rescue atau penolong,” ungkap dokter yang akrab disapa dokter Dodik ini.

Pada acara baiat ini, tercatat 19 dokter muslim dan 34 dokter muda muslim diambil sumpahnya. Sebagai lulusan terbaik dengan indek prestasi kumulatif (IPK) 3,58 yang diraih oleh dr.Alfiani Rosyidah, putri H.Syafi`i dari Lamongan. Sedangkan IPK tertinggi dari sarjana kedokteran / dokter muda muslim dipegang oleh Diva Farid a,SKed, asal Bekasi. (rio)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts