Lawatan Rektor Universitas Islam Malang, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. di UNISSA dan KUPU SB Brunei Darussalam (29-30 Agustus 3023) bersilaturahmi dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Brunei Darussalam (PCI NU BD).
Dalam setiap kunjungannya ke luar negeri, Rektor Unisma Malang selalu mengupayakan untuk berkunjung ke sekretariat PCI NU setempat. Dalam kunjungan kali ini, Rektor Unisma Malang didampingi oleh Kepala Pusat Bidang Kolaborasi dan Pengembangan Internasional, Sonny Elfiyanto, M.Pd., Ph.D.
Setidaknya ada lima putra-putri warga NU Brunei Darussalam yang telah melanjutkan studi di Unisma Malang.
Bertempat di Mangrove Paradise Resort, sg Blukut Jalan Kota Baru, Rektor Unisma Malang di daulat memberi sambutan dan tausiyah yang bertujuan untuk memberi motivasi, membangun semangat berkhidmah serta merekatkan silahturahmi warga NU yang berada di Brunei untuk tetap kompak dan terus berusaha menghidupi oraganisasi ini, dengan cara meringankan beban orang miskin, membangun kedamaian, budaya dan peradaban, dan ini mewujudkan petuah dari K.H. Abdul Wahab Chasbullah, “Jangan mencari hidup di NU, tapi hidupilah NU,” tuturnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan dan pembaharuan MoU dengan Ketua PCI NU Brunei Darussalam yang disaksikan oleh Wakil Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam dan jajaran Pengurus PCI NU.
Ketua PCI NU Brunei Darussalam dalam sambutannya, menyampaikan apresiasinya kepada Unisma malang sebagai PTNU terbaik hadir di Brunei Darussalam. “Kita merasa rugi kalau beliau tidak kita hadirkan dalam forum ini, untuk memberi motivasi jajaran pengurus NU.” Ujarnya.
Ketua Tanfidz yang energik itu juga berharap bahwa dengan kehadiran Rektor Unisma ini bisa mewujudkan isi dari MoU yang di tandatangani. Salah satunya memberangkatkan anak-anak warga NU Brunei Darussalam untuk belajar di kampus NU terbaik di dunia.
“Anak-anak tersebut akan dididik ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya di Unisma Malang, satu-satunya universitas yang didirikan atas dasar nilai-nilai moderasi, kerukunan, toleransi terhadap perbedaan adat, budaya, agama, seni dan bahasa atau multikulturalisme. ”Ada lebih dari 1.000 warga NU yang mengikuti PCI NU Brunei Darussalam, dari total 30.000 warga Indonesia warga negara di Brunei dari total populasi 400.000 orang.” Ia menambahkan.
Wakil Duta Besar RI untuk Brunei, Dr. Irwan Iding, MA yang turut hadir dalam sambutannya mengungkapkan bahwa PCI NU menjadi perekat antar warga dan menciptakan kondisi koordinasi KBRI dengan WNI. warga negara yang berada di Brunei, sekaligus berharap PCINU Brunei dapat terus eksis membantu masyarakat setempat khususnya WNI yang tinggal di Brunei Darussalam.
Kepala Unisma beserta rombongan dibimbing langsung oleh Wakil Kepala Duta Besar RI untuk Brunei, Dr. Irwan Iding, M.Si., Rois Syuriah NU KH. Affandi dan Ketua PCI NU Brunei Darussalam, K.H. Ahmad Dhofir yang didampingi lebih dari 30 orang berpangkat Syuriyah, Tanfidziyah, Ketua Umum Organisasi dan Ketua Banom Banom PCI NU Brunei Darussalam.
