Universitas Islam Malang (Unisma) kembali mendapat kehormatan dengan kehadiran ulama terkemuka asal Baghdad, Irak, Sheikh Al-Sayyid Afeefuddin Al-Jailani pada Senin (28/4). Beliau hadir sebagai narasumber dalam kegiatan bertajuk Tazkirah, Kajian Tasawuf dan Doa Bersama yang digelar di Gedung Pascasarjana Unisma.
Dalam ceramahnya, Sheikh Afeefuddin menekankan pentingnya ilmu sebagai ruh ibadah dalam Islam. Ia menjelaskan bahwa menuntut ilmu merupakan fondasi utama sebelum seseorang berzikir dan beribadah. “Ilmu dulu sebelum zikir. Sehingga berzikirnya kita dengan ilmu, bukan dengan ketidaktahuan. Sesuai dengan perintah Allah, Iqra. Bacalah,” ungkapnya.
Ia mengibaratkan ilmu seperti pohon yang hanya akan tumbuh subur bila disirami air keikhlasan, dan hasilnya adalah buah berupa ketakwaan. Untuk mencapai keikhlasan, seseorang memerlukan hati yang bersih, dan kebersihan hati diperoleh melalui proses tazkiyah. “Tazkiyah itu berjuang sepenuh tenaga untuk menghilangkan keburukan dalam diri dan menghiasinya dengan sikap terhormat. Maka ilmu yang paling mulia adalah yang membersihkan jiwa,” tambahnya.
Sheikh Afeefuddin juga mengungkapkan rasa bahagianya berada di lingkungan kampus Unisma. Ia menyebut kampus ini sebagai majelis ilmu, sebagaimana sabda Nabi yang menyebut majelis ilmu sebagai taman surga. “Saya mendoakan agar Unisma menjadi kampus hebat dan unggul dalam melahirkan cendekiawan muslim,” ujarnya.
Rektor Unisma, Prof. Drs. Junaidi, M.Pd., Ph.D., menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran Sheikh Afeefuddin. “Kehadiran beliau membawa keberkahan dan pencerahan, khususnya dalam bidang tasawuf dan spiritualitas,” katanya dalam sambutan.
Dalam kesempatan itu, Prof. Junaidi juga memperkenalkan Unisma sebagai kampus Islam multikultural yang didirikan oleh para ulama NU. Saat ini, Unisma telah mengantongi akreditasi A nasional serta akreditasi internasional ASIIN dari Jerman. “Unisma berada di posisi 54 dari sekitar 5000 perguruan tinggi di Indonesia dan berada di posisi 153 kampus terbaik di Asia Tenggara,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Unisma sedang memperkuat internasionalisasi dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri, seperti di Uzbekistan, Azerbaijan, Taiwan, Jerman, Rusia, dan dalam waktu dekat, dengan Universitas Al-Azhar, Mesir. “Kami berharap ke depan terjalin pula kolaborasi dengan perguruan tinggi di Irak,” pungkasnya.