Universitas
Islam Malang

Universitas
Islam Malang

Tingkatkan Daya Saing Global, Prodi Agroteknologi Unisma dan ISS-MBKM Raih Dana PPKM Liga 2 Rp. 1.7 Miliar

Universitas Islam Malang (Unisma) mendapat berbagai dana hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Di antaranya Program Bantuan Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu Selaras Untuk Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Tahun 2022. Kemudian,  Gerakan Nasional Revolusi Mental Tahun 2022 Membangun Desa Mandiri Berbasis Etos Kerja, Gotong Royong dan Integritas Moral.

Kemudian Program Kompetisi- Kampus merdeka (PKKM) Liga 2 Tahun Anggaran 2022 untuk Prodi Agroteknologi dan ISS MBKM. Serta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMMDN) Tahun 2022 serta Matching Fund Tahun 2022.

Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi menjelaskan untuk PKKM Unisma Liga 2, total dana yang diperoleh mencapai Rp 1.758.835.7000. Sedangkan, untuk Prodi Agroteknologi mencapai Rp 465 588.300. Dan untuk ISS MBKM sebanyak Rp 1.293.236.400. “Program ini untuk Prodi Agroteknologi dan institusi,” jelas Rektor Unisma, Rabu (27/7).

Untuk pengembangan kinerja dan penguatan lembaga ada tiga program. Antara lain peningkatan kurikulum dan dosen-dosen. Sehingga, kurikulum bisa dinamis dan adaptif baik di tingkat nasional dan global. Pada tingkat intitusi diharapkan bisa membuat tata kelola MBKM menuju perguruan tinggi yang bermutu. “Sehingga tata kelola akan baik jika ada panduan. Termasuk mengembangkan  infrastruktur MBKM,” jelasnya.

Dekan Fakultas Pertanian Unisma Prof Dr Ir Nurhidayati MP mengaku senang mendapat dana hibah, karena sangat bermanfaat bagi pengembangan prodi. “Tentunya bermanfaat sekali untuk pengembangan prodi,” kata dia. Dalam PKKM digerakkan peningkatan kualitas lulusan.

Kemudian peningkatan kualitas dosen dan pengembangan kurikulum yang berbasis MBKM. Kegiatan itu akan dilakukan pada semester gasal 2022/2023. “Program ini sampai akhir Desember 2022,” jawabnya.

Ia menceritakan saat seleksi di internal Unisma ada enam prodi dan mengerucut pada tiga prodi. Kemudian di Jakarta diseleksi lagi hanya satu prodi. Ia melihat terpilih prodinya kemungkinan karena program yang diusulkan itu. Serta kekuatan SDM yang mendukung pada prodi ini. “Program kami adalah upaya penyiapan lulusan yang berdaya saing. Sekarang kan era revolusi industri 4.0. Maka lulusan harus memiliki kompetens dan berdaya saing global,” terang Dekan

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts