Perhatian ratusan mahasiswa dari 28 negara tertuju ke Universitas Islam Malang (Unisma). Mereka adalah peserta International Student Exchange of Idea (ISEoI) 2021 yang digelar mulai 5 s/d 6 April. Dalam acara yang digelar secara daring tersebut, para peserta saling berbagi pengalaman dan bertukar ide.
“Jadi ini pertukaran ide terkait proses pembelajaran baik selama atau sebelum pandemi Covid-19,” terang Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi (5/4).
Beberapa peserta yang memastikan ikut di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Tiongkok, Jerman, Jepang, Rusia, Mesir, Ghana, Iran, Jordania, Malaysia, Maroko, Palestina, Filipina, Somalia, Spanyol, Timor Leste, hingga Zimbabwe. “Banyak, per tanggal 5 April ini sudah 28 negara yang sudah mendaftar,” katanya.
Menurut Prof Maskuri, pertukaran ide semacam ini dirasa akan membuka wawasan bagi mahasiswa tentang pentingnya mengetahui model-model pembelajaran, terlebih dengan adanya program pemerintah Merdeka Pembelajaran, Kampus Merdeka. “Ya diharapkan membuka wawasan kepada mahasiswa, khususnya Unisma bahwa adanya good practices model-model pembelajaran. Apalagi adanya program pemerintah itu, pembelajaran tidak lagi selalu di dalam kelas,” tambahnya.
Sementara itu, saat membuka ISEoI 2021 Unisma, Menpora RI Zainudin Amali menyatakan pentingnya para mahasiswa ikut aktif berperan menanggulangi bencana pandemi Covid-19. Hal itu bisa dilakukan dengan melakukan empat hal, yakni promotif, preventif, kuratif, dan rehabililatif. Di hadapan para mahasiswa dari 28 negara itu, dia memaparkan peran penting yang bisa dilakukan para pemuda di tengah pandemi Covid-19.
Menpora RI menjelaskan, dari data BPS 2019 diketahui jumlah pemuda mencapai 24 persen dari total 267 juta warga negara Indonesia. “Jumlah 24 persen dari total penduduk ini sangat menentukan untuk ikut ambil bagian dalam penanganan pandemi Covid-19. Para mahasiswa Unisma juga ada di dalamnya,” terangnya.