Rapat senat terbuka Universitas Islam Malang (Unisma) dalam rangka Lustrum ke-8 makin menunjukkan penentuan sikap Unisma sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, Lustrum ke-8 yang berlangsung Sabtu (27/03) ini juga bersamaan dengan peresmian 9 fasilitas baru di Unisma.
Kesembilannya fasilitas tersebut antara lain Laboratorium Terpadu, Perpustakaan, Masjid Ainul Yaqin, Pondok Pesantren Ainul Yaqin, Inkubator Bisnis, Gedung Kyai Haji Usman Mansyur, Bisnis Center, Laboratorium Taman Anggrek, dan batik khas Unisma. Seperti diketahui bahwa angka 9 memiliki makna filosofis yang erat dengan NU.
“Lustrum ke-8 Universitas Islam Malang meresmikan 9 hal. Dan ini menunjukkan ada penentuan sikap dari Unisma sebagai bagian dari NU,” ungkap Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si.
Lebih lanjut, Prof Maskuri menerangkan bahwa sejak awal Unisma berdiri selalu sarat akan angka 9. Mulai dari perintis Unisma sejumlah 27 orang, dimana 2 ditambah 7 adalah 9. Pendirian Unisma juga di tanggal 27, dengan filosofi yang sama, 2 ditambah 7 sama dengan 9. Bahkan tim pendiri Unisma juga sejumlah 9.
“NU juga memiliki bintang 9. Sejak pertama diawali dengan angka 0 sampai 9, ini menunjukkan bahwa Unisma betul-betul sejatinya NU,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof Maskuri mengatakan bahwa seharusnya fasilitas tersebut diresmikam di tahun 2020. Namun sayang, pandemi yang datang di awal 2020 memaksa Unisma harus mengundurkan peresmian gedung-gedung tersebut di tahun 2021.
Berkaitan dengan fasilitas yang baru saja diresmikan, Prof Maskuri pun menjelaskan beberapa. Pertama untuk Laboratorium Terpadu merupakan gedung yang menampung laboratorium beberapa fakultas, seperti Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, Fakultas Matematika dan IPA (Mipa), dan Fakultas Kedokteran.
Kemudian untuk Perpustakaan Unisma, pihaknya ingin mengadaptasi perpustakaan dari berbagai negara supaya mampu menyajikan fasilitas maksimal dan tidak kalah dengan perguruan tinggi besar di Indonesia lainnya.