Universitas
Islam Malang

Universitas
Islam Malang

Unisma Malang Beri Kesempatan Capres-Cawapres Sampaikan Gagasan

Universitas Islam Malang (Unisma) mencanangkan kegiatan berupa sharing bertemakan “Memperkuat komitmen pengembangan bidang ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan menuju Indonesia unggul” dengan memperkenalkan seluruh calon presiden dan wakil presiden di Auditorium Guru Besar. . Dr KH M. Tholhah Hasan, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, calon wakil presiden RI Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin mengapresiasi Unisma yang telah menciptakan ruang berdialog bagi calon presiden dan wakil presiden 2024. Menurutnya, Unisma adalah pilar demokrasi kampus, selalu menjaga ruang publik agar selalu menjadi ruang bebas bagi setiap orang untuk berbicara, bertukar pikiran, berdiskusi dan berdialog.

“Hal ini tidak hanya penting bagi kita sebagai calon presiden. Namun penting bagi seluruh guru besar, dosen, civitas akademika dan semua orang untuk memikirkan masa depan dan tantangan yang harus dihadapi,” kata Cak Imin. .kata.

Saat itu, Rektor Unisma, Guru Besar. Pak Si mengatakan, Dr. H. Maskuri, Unisma sebagai perguruan tinggi memberikan ruang yang sama bagi seluruh calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2024. Dan ini sangat strategis dalam momentum jelang pemilihan presiden dan wakil presiden.
“Kami mengundang semuanya. Kesempatan bagi calon presiden dan wakil presiden untuk menyampaikan ide, visi dan misi terkait masalah pendidikan, ekonomi, dan budaya merupakan kesempatan yang istimewa. Dengan harapan agar para pemilih muda dapat mengetahui betapa cerdasnya mereka.” untuk memajukan bangsa dan negara kita. Termasuk nasehatnya untuk mendorong berkembangnya generasi emas 2045,” kata Guru Besar. Maskuri.

Sebelumnya, Perdana Menteri Unisma juga menyampaikan bahwa sharing session dengan calon presiden dan wakil presiden terkait dengan pembangunan ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya. Dikatakannya: “Unisma menggelar kegiatan ini untuk mengetahui visi dan misi calon kandidat pada tiga isu strategis: pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.”

Menurut Profesor Maskuri, ketiga pertanyaan tersebut saling berkaitan satu sama lain. Sebab, hal ini penting untuk dibahas, khususnya bagi para pemimpin negara di masa depan. Sehingga terjadilah dialog antara mereka dengan sivitas akademika Unisma.

“Di Unisma, terdapat 17 ribu mahasiswa yang merupakan calon pemilih. “Jadi ini kesempatan bagi calon presiden dan wakil presiden untuk menyampaikan gagasannya,” ujarnya. Profesor Maskuri menegaskan, Unisma sebagai lembaga pendidikan selalu bersikap netral. Jangan condong ke satu kandidat saja. Namun setiap orang mempunyai kesempatan untuk mengutarakan pemikiran dan gagasannya mengenai pembangunan Indonesia ke depan. Tentu melalui visi dan misi yang tertuang dalam agenda masing-masing calon presiden dan wakil presiden, ujarnya.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn
On Key

Related Posts